PAREPARE, koridor.id – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Parepare mengadakan diseminasi hasil audit kasus stunting tahap I yang dihadiri oleh tiga pakar kesehatan terkemuka.
Acara yang berlangsung di Kantor DPPKB ini menghadirkan dr. Andi Risma Neswati, dr. Yulianty Mochtar, dr. Dian Anggreni dan Erna Magga, sebagai narasumber.
Kepala DPPKB, Amarun Agung Hamka menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tahap ketiga setelah pembentukan tim AKS dan pengisian kertas kerja AKS pada kelompok sasaran.
Para pakar mengidentifikasi beberapa faktor risiko utama penyebab stunting, antara lain:
– Kondisi kesehatan calon pengantin
– Ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis)
– Usia pernikahan dan kehamilan yang terlalu muda atau terlalu tua
– Tidak menggunakan alat KB
– Paparan asap rokok
– Lingkungan yang tidak bersih
– Asupan gizi tidak seimbang
Hasil diseminasi ini akan ditindaklanjuti melalui intervensi pencegahan dan penanganan yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari SKPD tingkat kota hingga Program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting).
“Rekomendasi dari tim pakar ini akan menjadi acuan penanganan, baik untuk kasus yang diaudit maupun keluarga berisiko stunting yang belum teraudit,” ujar Amarun.
Dengan adanya audit dan diseminasi ini, Pemerintah Kota Parepare menunjukkan komitmen serius dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. (*)