MAKASSAR, koridor.id — Bupati Enrekang Muslimin Bando (MB) didaulat sebagai narasumber dalam Seminar dan Konsolidasi Ideologi Politik Muhammadiyah Sulsel.
Kegiatan ini mengangkat tema “Mengkonsolidasi Internal Organisasi Menjelang Pemilu Serentak 2024”. Digelar di Hotel Sultan Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Kamis 27 Oktober 2022.
Bupati Enrekang dipanel bersama Bupati Wajo Amran Mahmud dan Wakil Bupati Selayar Saiful Arif.
MB mengupas pengantar strategi pemetaan kader menuju pemilu serentak 2024; khususnya pengalaman dan gagasan MB sebagai kepala daerah berlatarbelakang Muhammadiyah.
Bupati MB menguraikan, paradigma kader Muhammadiyah hendaknya tidak alergi politik. Bahkan ia berharap pendidikan politik harus ada dalam pengkaderan Muhammadiyah di pelbagai jenjang. Sebab, membawa begitu banyak manfaat.
“Anak kita Mitra Fakhruddin di DPR RI, sudah membawa Rp150 miliar total beasiswa selama 2 tahun ke Enrekang dan beasiswa ini sudah membantu banyak keluarga melanjutkan pendidikan anak-anaknya. Ini juga hasil dan bagian dari pendidikan politik Muhammadiyah,” urai MB.
Menatap tahun politik kedepan, ia berharap Muhammadiyah memperkuat kaderisasi. Utamanya di perguruan tinggi dan amal usaha lainnya. Sehingga posisi strategis dalam dunia politik, tidak lepas dari peran-peran kader Muhammadiyah.
“Kaderisasi itu penting, dan untuk menyambut tahun politik, kaderisasi sudah harus dimasifkan mulai sekarang,” tegasnya
Pada kesempatan itu juga, ia menyampaikan apresiasi atas dukungan kader-kader Muhammadiyah sejak sebelum dan selama ia menjadi kepala daerah. Dalam pembahasan internal di forum tersebut, Muslimin Bando berbagi tips dan strategi pemenangan sehingga dirinya sukses menjadi kepala daerah bahkan hingga 2 periode.
Bupati Wajo dan Wakil Bupati Selayar juga menyampaikan tips dan strategi-strategi politik untuk kader Muhammadiyah. Selain itu mereka juga memaparkan bagaimana dukungan kader Muhammadiyah bagi pemenangan di daerah masing-masing.
Kegiatan seminar dan konsolidasi ini digelar oleh Muhammadiyah Sulawesi Selatan melalui Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Kader (MPK)
Ketua Panitia Basti Tetteng mengatakan, sejumlah isu akan dibahas dalam seminar ini. Terutama terkait langkah Muhammadiyah dalam menyongsong tahun politik yang mulai terasa hiruk pikuknya.
Basti melanjutkan, Muhammadiyah memperbolehkan kadernya yang ingin terjun ke politik di Pemilu 2024. Tentunya Muhammadiyah akan mengawal kader kader tersebut yang ingin ikut serta dalam Pemilu ataupun Pilkada.
“Kriteria-kriteria atau masukan masukan dari kader mengenai calon pemimpin mendatang kami tampung untuk nanti kami bawa ke Muktamar Muhammadiyah di Surakarta pada November nanti,” jelasnya. (*)