PAREPARE, koridor.id – Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Tingkat Kota Parepare kembali digelar Pemerintah Kota Parepare, Selasa, 21 Februari. Kegiatan STQH berlangsung di Auditorium BJ Habibie yang dibuka oleh Walikota Parepare Taufan Pawe.
Taufan Pawe menegaskan bahwa proses penyelenggaraan pemerintah kota Parepare selama ini tidak pernah lepas dari nilai-nilai Al-Qur’an. Ia juga mengapresiasi pelaksanaan STQH dan sinergitas bersama segenap elemen masyarakat selama hampir 10 tahun dirinya memimpin.
Pada kesempatan tersebut Wali Kota juga melantik Dewan Hakim pada seleksi Tilawatil Quran dan hadits tingkat Kota Parepare.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Muhammad Islah mengaku kegiatan STQH merupakan kegiatan rutin dilakukan untuk menumbuhkan kembangkan kecintaan membaca Alquran terhadap peserta didik.
Kata dia, STQH bukan yang pertama kali dilaksanakan, hanya saja tahun lalu adalah tahun kedua setelah pandemic Covid 19.
“Kegiatan ini berawal dari kepedulian akan perkembangan Baca Tulis Al Qur;an, dimana data terakhir bahwa hampir 50 % masyarakat muslim buta aksara Qur’an, maka kegiatan ini sebagai sebuah cara untuk menumbuhkembangkan kecintaan membaca Al Qur’an dan tidak hanya sebatas membacanya tapi dilanjutkan dengan menghafal Al Qur’an yang dimulai dari usia dini,” katanya.
Islah berharap kegiatan positif tersebut menjadi kegiatan rutin tahunan Pemerintah Kota Parepare yang terus berlanjut. Sehingga semakin banyak masyarakat muslim yang tergerak hatinya untuk semakin dekat dengan Al Qur’an.
“Kegiatan ini juga menjadi bukti hadirnya Pemerintah Kota Parepare dalam mengangkat jiwa spiritual umat muslim dengan pengamalan nilai-nilai Al Qur’an secara menyeluruh,” ujarnya.
Pemerintah Kota Parepare kata Islah sangat respek dengan semakin berkembangnya pondok-pondok tahfidz yang bertujuan melahirkan generasi muda Qur’ani melalui pembinaan secara intensif baik dari segi tilawah maupun dari segi hafalannya.
animo masyarakat kata dia yang sangat besar untuk memasukkan putra-putrinya ke sekolah-sekolah agama dan pondok tahfidz terdekat dalam wilayah Kota Parepare atau luar Kota Parepare.
“Cara menumbuh kembangkan minat peserta sangat terkait dengan metode pembinaan yang dilaksanakan, yang pastinya proses pembiasaan harus dimulai sejak dini bahkan di usia anak saat mulai belajar bicara diarahkan untuk mengenal ayat-ayat Al Qur’an. hal ini sangat penting untuk menanamkan rasa cinta kepada Al Qur’an sejak dini, sehingga nanti pada saat dewasa nanti, mereka tidak merasa canggung dengan pembelajaran Al Qur’an,” tandasnya. (*/ki)