Koridor.id, ENREKANG — Kerjasama antara Pemprov Sulsel, Pemda Enrekang, UNICEF dan Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Bone berkolaborasi dalam upaya menangani anak putus sekolah di Kabupaten Enrekang.
Hal ini ditunjukkan dengan digelarnya Orientasi dan Bimbingan Teknis Pendataaan bagi Pendata Program PASTI BERAKSI (Penanganan Anak Tidak Sekolah Berbasis Kolaborasi). Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Pendidikan, 11-12 Januari 2023.
Penanggung jawab program, Andi Fatmawati Sulolipu menjelaskan Pasti Beraksi merupakan inovasi yang diharapkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi anak putus sekolah.
“Kegiatan ini digelar untuk mendapatkan persamaan persepsi, konsep, dan strategi percepatan penanganan anak tidak bersekolah,” jelasnya, saat ditemui media di Diknas Enrekang.
Kegiatan ini diikuti sekira 50 peserta dari stakeholder terkait. Mereka akan bergerak utamanya di 4 desa model yang sebelumnya di-SK-kan Bupati.
Dalam orientasi dan bimtek ini, hadir perwakilan Bupati dalam hal ini Asisten 3, Bappelitbangda, Diknas, DPMD, Dinsos, Diskominfo, Baznas, Kepala Sekolah, UNIMEN, Bank Sulselbar, pendamping desa dan operator program.
“Operator dan pendamping ini diharapkan mampu menguasai SIPMB. Akan terdata anak tidak bersekolah by name and by adress,” urainya.
Data ini nantinya akan dibagi ke stakeholder terkait sesuai bidang masing-masing. Juga menjadi dasar penyusunan program dan kebijakan di OPD.
Asisten 3 Pemda Enrekang Mursalim Bagenda mengungkapkan, anak tidak bersekolah di Enrekang dilatarbelakangi sejumlah faktor. Diantaranya tidak mampu, memang tidak mau, akses jauh, hingga menikah dini.
“Ini persoalan yang kompleks sehingga butuh intervensi lintas sektor. Bukan hanya Dinas Pendidikan. Karena itu Penda Enrekang sangat mendukung PASTI BERAKSI ini,” kata Mursalim. (Adv)