JAKARTA, koridor.id — Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terus melanjutkan safari politiknya setelah PDI-P menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada Jumat (21/4/2023) lalu.
Esoknya Airlangga tampak menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Sabtu (22/4/2023) malam, setelah Menteri Pertahanan itu bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, pagi harinya.
Kemudian, dia juga menemui Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023).
Saat ini, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional untuk menghadapi Pemilu 2024. Akan tetapi, PPP memiliki sikap politiknya sendiri.
Melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) V PPP di Yogyakarta, Selasa (25/4/2023), partai berlambang kabah itu telah memutuskan turut mengusung Ganjar sebagai bakal RI-1 dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Padahal, Golkar terus menyampaikan ingin mendorong Airlangga sebagai capres, sementara Partai Amanat Nasional (PAN) belum menentukan sikap.
Salah satu wacana yang muncul saat ini, Airlangga tengah menjajal negosiasi untuk menjadi cawapres bagi Prabowo. Sementara itu, Gerindra telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Disentil PKB dan Cak Imin
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menyatakan, pihaknya terbuka jika Golkar ingin bergabung dengan KIR. Namun, ia mengingatkan, bahwa bergabungnya Golkar tak lantas mengubah nota kesepakatan yang telah ditandatangani Gerindra dan PKB dalam pembentukan koalisi.
Huda menyatakan, yang tak boleh diubah adalah keputusan pengusungan capres-cawapres KIR berada di tangan Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
“Begitu menyangkut capres-cawapres sepenuhnya menjadi kewenangan beliau berdua, dan kebetulan dua-duanya kan sama-sama mencalonkan diri,” tutur Huda, Jumat (28/4/2023).
Sementara itu, ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat sore, Muhaimin menertawakan wacana pengusungan Prabowo-Airlangga untuk kontestasi elektoral mendatang.
Ia mengaku hal itu tak dibahas pada pertemuannya dengan Prabowo sore itu. Muhaimin pun meminta semua pihak untuk bersabar menanti pendamping Prabowo. “Tidak masuk pembahasan, hahaha,” ucap Muhaimin.
PPP jajaki kerja sama dengan PDI-P
Sebagai partai politik (parpol) yang telah ikut mengusung Ganjar sebagai capres, PPP langsung memenuhi undangan dari PDI-P untuk bertemu. Pertemuan itu berlangsung di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (30/4/2023) siang.
Adapun pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ganjar, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono, serta sejumlah kader elite kedua parpol.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Romy menuturkan, pertemuan itu juga membicarakan strategi pemenangan Ganjar pada Pilpres 2024.
“Perumusan tim gabungan dan pembentukan tim pemenangan di masing-masing parpol mulai dari tingkat pusat sampai anak ranting di setiap dusun,” ungkap dia.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun membuka kerja sama politik dengan PPP. Ia mengatakan kedua parpol telah bersaudara sejak lama.
“Jadi PPP ini saudara tua kita, lima hari kebih tua dari PDI-P. Karena itu dengan seizin Bu Megawati, pertemuan untuk mengukuhkan kerja sama partai politik dalam rangka menguatkan sistem presidensial ini, mohon izin untuk dibuka,” papar Hasto.
Golkar Disambut Nasdem dan Demokrat
Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyatakan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai capres siap menerima partai politik (parpol) yang kecewa dengan penjajakan koalisi besar.
Adapun koalisi tersebut tengah coba dibangun oleh KIB dan KIR. Namun, sampai saat ini belum ada progres berarti soal koalisi tersebut.
Ia mengklaim anggota KIB dan KIR ada yang terlibat komunikasi dengan KPP setelah Ganjar resmi diusung sebagai capres oleh PDI-P.
“Kita siap menerima, karena kita koalisi inklusif, tidak eksklusif. Kita menerima dengan tangan terbuka siapa pun yang mau bergabung dengan Koalisi Perubahan,” kata Sugeng.
Ajakan serupa juga disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Airlangga setelah pertemuan di Cikeas pada Sabtu (29/4/2023).
“Koalisi Perubahan juga tentu membuka diri karena ini negara besar, tidak mungkin satu-dua elemen saja yang berbuat dan berperan. Kita, Golkar, dan Demokrat ingin berperan lebih besar lagi, lebih baik lagi untuk negeri kita,” kata dia.
Artikel ini telah tayang di kompas.com
https://nasional.kompas.com/read/2023/05/02/07102741/golkar-yang-ditinggal-ppp-diingatkan-pkb-diterima-nasdem-dan-demokrat