MAKASSAR, koridor.id — Kabupaten Enrekang berhasil masuk sebagai salah satu dari 9 Kabupaten/Kota dan 17 perusahaan yang menjadi kandidat penerima Paritrana Award. Ini adalah penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 2022.
Bupati Enrekang Muslimin Bando menghadiri undangan untuk wawancara Paritrana Award, di Hotel Mercure, Kamis, (26/01/2023).
Hadir pada acara itu, Plh Sekprov Andi Aslan Patonangi, para kepala daerah, para pemimpin perusahaan, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sulawesi Maluku Mintje Wattu, perwakilan APINDO Drs. Andi Darwis, perwakilan pekerja serikat KSBSI Andi Mallanti, SH. serta para undangan lainnya.
Dalam sesi wawancara itu Bupati memaparkan capaian 5 jenis program jaminan sosial di Enrekang meliputi: jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.
Program Jamsostek di Enrekang telah mengcover 25 ribu penerima upah, 16 ribu bukan penerima upah, 45 ribu pekerja di sektor jasa konstruksi.
Sementara untuk kepesertaan aktif non-ASN sudah tercover aktif sebanyak 15 ribu peserta. Terdiri dari aparatur desa, pegawai non-ASN Pemkab Enrekang, petugas keagamaan, pekerja rentan sektor petani, Baznas dan pegawai non-ASN di lingkup Kemenag.
Aparatur desa terlindungi 4 program, sementara non ASN di Pemkab Enrekang terlindungi lewat 2 program.
Inovasi lain yang sedang berjalan yakni Petani Emas, yang menargetkan peningkatan kepesertaan di sektor pertanian selaku pekerja rentan. Dari 5000 peserta menjadi 10.000 peserta pekerja rentan.
Pemkab Enrekang juga memperkuat peran Baznas dengan mengcover perlindungan bagi pegawai Kemenag dan penyelenggara pemilu.
Pemkab Enrekang juga sedang menyusun Ranperda penyelenggaraan Jamsostek, serta terus mengupdate pendataan BPD desa, Satlinmas, RT-RW dan kader KB untuk dicover.
“Kita menyadari betul pentingnya masyarakat pekerja tercover BPJS ketenagakerjaan. Sebab dapat mencegah masyarakat pekerja dan keluarganya jatuh menjadi keluarga miskin baru, atau bahkan miskin ekstrem ketika mereka mengalami guncangan ekonomi akibat kecelakaan kerja. Juga para pekerja akan merasa aman dan terlindungi, sehingga meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja,” urai MB.
Sehingga kata MB lagi, gencarnya perluasan coverage Jamsostek bukan untuk mengejar award ini. Namun agar masyarakat utamanya yang rentan bisa terlindungi.
Gencarnya pelaksanaan program Jamsostek di Enrekang, juga diharapkan bisa membantu target nasional kepesertaan aktif dimana pada akhir tahun 2022 sudah 36 juta orang dan target tahun 2026 sebesar 70 juta orang.
Paritrana Award telah dilaksanakan sejak 2017 dan merupakan ajang apresiasi kepada pemerintah daerah dan para pelaku usaha yang memiliki komitmen serta dukungan terhadap pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan. (*)