MAMUJU, koridor.id — Upaya percepatan penurunan stunting di Sulbar terus dilakukan. Salah satunya akan dilakukan intervensi penurunan stunting yang akan dilaksanakan di dua lokasi sasaran yaitu Kelurahan Rangas dan Desa Tapandullu, dengan melibatkan kolaborasi antar lintas sektor di tingkat provinsi dan kabupaten se-Sulbar.
Itu salah satu poin pembahasan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Sulbar, di Ruang Rapat Kantor Bappeda Sulbar, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas Mamuju, Rabu, 15 Februari 2023.
Rapat dipimpin Kepala Bappeda Sulbar Junda Maulana, didampingi Tenaga Ahli Gubernur Sulbar Emeralda Ayu Kusuma.
Rapat tersebut merupakan tindaklanjut dari arahan Pj. Gubernur Sulbar yang berkaitan dengan intervensi stunting di Sulbar, yang mana Sulbar merupakan tingkat stunting preferensi tertinggi ke dua dari NTT.
Kepala Bappeda Sulbar Junda Maulana mengatakan, melalui kolaborasi provinsi hingga kabupaten diyakini dapat meminimalisir masyarakat yang terkena stunting.
“Dengan kolaborasi tersebut ada dua lokasi sasaran yang disepakati akan dijadikan sample sebagai desa pembinaan, yaitu Kelurahan Rangas dan Desa Tapandullu,”ucap Junda Maulana
Junda Maulana menuturkan, dari dua lokasi sasaran tersebut setiap stakeholder akan melakukan pembinaan semaksimal mungkin baik dari provinsi hingga kabupaten dan akan terus berkolaborasi.
Dia menekankan, dalam penanganan stunting harus berbasis data presisi, sebagai rekomendasi penanganan stunting yang efektif di lapangan.
“Untuk itu, dari rapat ini kita menyamakan persepsi dulu, apa itu stunting, apa itu masalahnya dan bagaimana cara mengatasinya,”ujarnya
Dalam rapat, sambungnya, juga disepakati membuat SOP Penanganan Stunting Berbasis Data Presisi.
“Tadi kita sepakati SOP nya, nanti kita tindaklanjuti, kemudian lahir dalam bentuk keputusan gubernur berkaitan dengan SOP tersebut, yang harus kita jabarkan dalam rangka penyusunan program kita kedepan,”tutupnya. ( Suaib )