MAMUJU, koridor.id — Hari ke-2 kunjungan kerja (kunker) ke Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (24/02/2023), Wakil Presiden (Wapres),K.H. Ma’ruf Amin bersama Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin meninjau kegiatan Posyandu SIOLA Matahari, di Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.
Posyandu SIOLA Matahari didirikan pada 2006 dengan nama Posyandu Pelangi. Pada 2012, Pemerintah Kabupaten Mamuju bersama UNICEF mengembangkan layanan holistik integratif untuk mengoptimalkan pelayanan Kesehatan Balita melalui Program Stimulasi Intervensi Optimalisasi Layanan Anak atau SIOLA. Pada SIOLA Matahari juga dilaksanakan kegiatan Bina Keluarga Balita.
Dalam peninjauan ini, Wapres dan Ibu Wury memberikan vitamin A kepada 2 anak Balita yanga ada di Posyandu tersebut. Sebagaimana diketahui, Februari dan Agustus merupakan bulan penimbangan, pengukuran, dan pemberian vitamin A secara serentak di seluruh Indonesia.
Selain itu, Wapres juga memberikan bantuan pangan kepada ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan Posyandu Siola Matahari, dengan harapan dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui dan anak Balita, terutama kebutuhan protein hewani.
“Hari ini, sejak kemarin saya berkunjung ke Sulawesi Barat, kemarin bertemu dengan [Pj.] Gubernur, dan para bupati se-provinsi Sulawesi Barat untuk membahas masalah stunting,” ujar Wapres ketika memberikan keterangan pers kepada awak media usai peninjauan.
“Hari ini saya langsung melihat di posyandu, dan pelayanan yang diberikan dalam rangka penanganan bayi dan balita, ibu hamil dan anak-anak di bawah 2 tahun,” tambahnya.
Menurut Wapres, rangkaian kegiatan stunting ini dilakukan di Mamuju, karena kabupaten ini termasuk yang memiliki angka stunting yang masih terbilang tinggi.
“Karena memang di Sulbar ini [angka stunting] termasuk masih agak tinggi ya di atas nasional, 35 persen ya. Padahal kita ingin di 2024 nanti sudah mencapai 14 persen,” ungkapnya.
Wapres pun menekankan, harus ada upaya strategis dalam mencapai target tersebut.
“Karena itu harus ada percepatan langkah-langkah yang dilakukan dan saya sudah dilapori, sekarang pemetaannya sudah ada, kemudian langkah-langkahnya sudah disiapkan,” tegas Wapres.
Terkait hal ini, Wapres meminta, koordinasi dilakukan sampai ke tingkat bawah, sehingga program percepatan penurunan stunting dapat dilaksanakan secara optimal dan tepat sasaran.
“Saya minta koordinasinya sampai ke tingkat bawah dan juga di tingkat para pelaku di bawah, dan juga di tingkat-tingkat Puskesmas, [dilakukan] sosialisasi ke masyarakat,” pinta Wapres.
Dengan demikian, Wapres meyakini, target nasional penurunan stunting dapat dicapai.
“Dari beberapa laporan kemarin dari bupati dan pelaksana di bawah ada optimisme untuk percepatan mencapai itu. Kita memang ingin terus melakukan upaya percepatan [penurunan] 14 persen itu, harus [dapat] dicapai di 2024,” pungkasnya.
Kunjungan Wapres ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja yang dilakukan selama 2 hari, 23 hingga 24 Februari 2023. Sehari sebelumnya, Wapres meninjau pembangunan rekonstruksi sekolah pascagempa dan memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulbar.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak Balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama dan kurangnya stimulasi yang diukur dari tinggi badan anak dibandingkan dengan umurnya. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan percepatan penurunan stunting sejak 2017. Prevalensi stunting nasional 2022 adalah sebesar 21.6%, mengalami penurunan sebesar 2,8% poin dari prevalensi tahun 2021.
Selain Ibu Wury Ma’ruf Amin, hadir mendampingi Wapres dalam peninjauan ini, Pj. Gubernur Sulbar Akmal Malik, Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tavip Agus Rayanto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Arif R. Marbun, Gatot Prio Utomo, dan Zumrotul Mukaffa, Tim Ahli Wapres Farhat Brachma, serta, Pangdam IV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso. (SK-BPMI, Setwapres)