Koridor.id, PAREPARE – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Parepare merilis serapan anggaran daerah di wilayah Ajatappareng (Kota Parepare, Kabupaten Barru, Sidrap Pinrang dan Enrekang) hingga bulan Agustus 2025.
Total Realisasi Belanja APBN Mencapai Rp3.747,34 Miliar, dengan tingkat realisasi sebesar 66,38%. Realisasi ini terbagi dua, yakni Belanja Pemerintah Pusat (BPP) dengan serapan realisasi BPP sebesar Rp 834,28 Miliar (60,97%), yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial.
Sedangkan yang kedua adalah Transfer ke Daerah (TKD), capaian realisasinya sebesar Rp 2,9 triliun atau tepatnya Rp 2.913,06 Miliar (68,15%), yang meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, DAK Fisik, Dana Insentif Fiskal, DAK Non Fisik, dan Dana Desa.
Sementara realisasi tertinggi per kategori TKD memiliki realisasi tertinggi sebesar Rp 2.220,59 Miliar (73,40%), sementara Belanja Pegawai (BPP) memiliki realisasi tertinggi dalam kategori BPP sebesar 626,22 Miliar (67,57%).
Kepala KPPN Parepare Ferryal Resque mengatakan dibandingkan realisasi per Agustus 2024 terjadi penurunan. “Menurunnya realisasi ini disebabkan efisiensi anggaran dimulai awal tahun, dan ini berdampak dari hasil realisasi,” ujarnya di kantor KPPN Parepare, Selasa 30 September 2025.
Lebih lanjut di terangkan Ferriyal, optimistis mencapai serapan diakhir tahun Desember diangka 90-95 persen. “Berdasarkan Realisasi historis belanja lonjakan mulai di Oktober dan puncaknya nanti Desember, pengerjaan fisik kebanyakan diakhir tahun.” bebernya.
Sementara khusus untuk Parepare realisasinya sudah mencapai Rp 741,85 miliar atau sebesar Rp 63,26 persen. Terdiri dari belanja pusat (BPP) dengan realisasi sebesar Rp 337,30 Miliar (61,10%), terdiri dari belanja pegawai, barang, modal, dan bantuan sosial.
Sedangkan Komponen Transfer ke Daerah (TKD) realisasinya sebesar Rp 404,54 Miliar (65,19%), terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum, DAK fisik, dan DAK non fisik.
Ferriyal juga mengimbau kepada pengguna anggaran agar membelanjakan di daerah masing-masing, guna meningkatkan perputaran ekonomi. Apalagi Parepare masih mengandalkan sektor perdagangan dan jasa dalam pertumbuhan ekonomi. (*)

