PAREPARE, koridor.id — Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe membawakan kultum (kuliah tujuh menit) atau ceramah agama perdana setelah salat Zuhur di hadapan jajaran Pemerintah Kota Parepare, di Masjid Kantor Wali Kota Parepare, Senin (27/3/2023), atau tepat 5 Ramadan 1444 Hijriyah.
Kultum bada Zuhur merupakan program rutin Pemkot Parepare setiap Bulan Ramadan, yang diisi oleh para pejabat, mulai Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekda, dan jajaran Kepala SKPD.
Kultum perdana yang dibawakan Wali Kota Taufan Pawe, terasa khidmat, sejuk, dan sarat makna. “Ini adalah momen paling bernilai dan berharga, untuk mendulang pahala di Bulan Suci Ramadan,” kata Taufan Pawe (TP).
Dalam kesempatan itu, Taufan Pawe mengungkapkan kesyukurannya selama hampir 10 tahun kebersamaan dengan jajarannya menjadi pelayan masyarakat. Karena itu dia berpesan tentang pentingnya nilai kesabaran, keikhlasan, dan kesyukuran.
“Saya mengawali pemerintahan pada 2013 dengan status tanpa opini atau disclaimer. Kemudian dengan kerja keras kita semua, tahun 2014 sudah menjadi WDP (wajar dengan pengecualian). Saya kemudian berkonsultasi dengan BPK, apa yang bisa membuat daerah menjadi WTP (wajar tanpa pengecualian), jawabannya adalah komitmen Wali Kota dan komitmen SKPD selaku pengguna anggaran,” ungkap Taufan Pawe.
Dengan kesabaran dan keikhlasan, Taufan Pawe berupaya mengubah perilaku mindset jajarannya. Hasilnya, dari disclaimer menjadi opini WDP, dan akhirnya menjadi opini WTP dari BPK. Dan Parepare sukses menghasilkan 237 penghargaan yang didominasi oleh penghargaan nasional.
“Jadi peliharalah kepribadian, integritas selama ini, karena hasilnya luar biasa. 237 penghargaan itu karena kerja kita semua. Wali Kota tidak bisa bekerja sendiri tanpa pembantu-pembantunya,” pesan Wali Kota Parepare dua periode ini.
Di penghujung kultumnya, Taufan Pawe memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada salah dan khilaf selama ini mengganggu suasana batin jajarannya. Sekaligus dia memohon pamit, karena ini merupakan Ramadan terakhirnya selaku Wali Kota. Taufan Pawe mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota untuk periode kedua pada 31 Oktober 2023.
“Setelah saya tidak lagi menjadi Wali Kota, di manapun saya berada, saya tetap memikirkan pembangunan Parepare. Membangun keumatan secara khusus di Parepare,” tandas Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Setelah Taufan Pawe, selanjutnya membawakan kultum bada Zuhur hari kedua, adalah Wakil Wali Kota H Pangerang Rahim, kemudian Sekda H Iwan Asaad, Staf Ahli, Asisten, dan bergilir pada Kepala SKPD selama Bulan Ramadan. (anj)