BARRU, koridor.id — Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) kick off Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Nasional di Puskesmas Hewan (Piskeswan) Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (28/1/2023).
Acara ini digelar secara serentak di 29 provinsi ini dikemas melalui kegiatan vaksinasi, penyerahan bantuan vaksin, obat-obatan, disinfektan, serta penandaan ternak.
Kick Off ini dilakukan guna mempercepat Indonesia bebas wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sekaligus melakukan pendataan akurat.
Mentan SYL mengatakan kick off pengendalian dan penanggulan PMK merupakan kegiatan yang harus dilakukan bersama untuk menguatkan kembali tekad dan kerja untuk melanjutkan program penanggulangan wabah PMK di Indonesia.
Juga merupakan konsolidasi emosional guna menyatukan dinamika pelaksanaan vaksinasi PMK dan penandaan ternak yang dihadapi petugas lapangan.
Indonesia memiliki pengalaman keberhasilan memberantas PMK mencapai 99,9 persen.
“Kita mampu turunkan dalam waktu setahun. Sementara negara lain membutuhkan waktu yang lama, bahkan puluhan tahun. Oleh karena itu, Kick Off yang kita lakukan hari ini adalah bentuk bela negara. Maka kita harus hadapi tantangan ke depannya,” jelas eks gubernur Sulsel dua periode ini.
Kondisi saat ini, kita telah memiliki petugas-petugas yang sudah terlatih dan ketersediaan akses vaksin PMK juga memadai.
Keberhasilan memberantas PMK ini, kata dia, menjadi modal besar untuk segera membebaskan Indonesia dari wabah PMK.
Sebagai gambaran kasus PMK mulai turun dari puncak kasus Juni 2022 sampai saat ini, baik dari kasus kejadian sampai ternak yang mati akibat penyakit PMK. Sehingga kita harus mampu untuk mengendalikan PMK.
“Oleh karena itu, kita hadir pada hari ini, tidak semata-mata sebagai acara seremonial belaka. Tidak hanya menjadi kegiatan rutinitas semata.
“Saya berharap dengan adanya Kick Off vaksinasi dan penandaan ternak ini agar kita tidak boleh berhenti untuk memberantas wabah PMK hingga Indonesia benar-benar zero kasus,” tegasnya.
Sementara Bupati Barru Suardi Saleh memberikan apresiasi atas Kementan dalam memberikan bantuan penuh pada pengendalian dan pengendalian PMK.
Kabupaten Barru merupakan salah satu wilayah pusat pengembangan dan pembibitan sapi Bali, memiliki jumlah sapi 61.812 ekor dan sebanyak 12.302 ekor ternak yang telah divaksin.
“Alhasil, hingga saat ini Kabupaten Barru zero kasus PMK. Ini berkat bantuan vaksin, obat-obatan dan pendampingan penuh dari Kementerian Pertanian,” ungkapnya.(mad)