Koridor.id – Pelatih timnas Maroko Walid Reragui percaya timnya didukung seluruh Afrika dan negara-negara Arab jelang pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 lawan Portugal, Sabtu (10/12/2022).
Maroko berupaya menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia, setelah menjadi negara Arab pertama yang lolos ke perempat final setelah mengalahkan Spanyol melalui adu penalti di babak 16 besar.
Jika lolos ke semifinal, Maroko akan menghadapi Perancis atau Inggris yang bertanding setelah mereka.
Pencapaian terbaik tim Afrika di Piala Dunia adalah perempat final. Sebelumnya ada Kamerun pada 1990. Senegal tahun 2022, dan Ghana saat 2010.
“Kami tidak takut kalah. Tantangannya adalah melakukan sebaik yang kami lakukan di pertandingan sebelumnya,” kata Walid Reragui jelang pertandingan melawan Portugal, dikutip dari kantor berita AFP.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Afrika pantas berada di sini, Maroko pantas berada di sini.” kata Walid.
“Semua orang mendukung kami, benua mendukung kami dan dunia Arab mendukung kami. Banyak energi di belakang kami. Kami akan mencoba dan melakukan semua yang kami bisa.” ucapnya.
“Kami bisa melakukannya, kami bisa membuat sejarah lagi. Itu (dukungan) bisa mendorong kami, membantu kami benar-benar bermain dengan tekanan ini, bukan membuat kesalahan.” Bebernya.
Singa Atlas, julukan timnas Maroko, memiliki rekor pertahanan terbaik di Piala Dunia 2022 dengan hanya kebobolan satu gol dalam empat pertandingan.
Namun, Reragui memperingatkan, “Kami tidak boleh berpuas diri. Jangan terbawa suasana, kami hanya mengejutkan beberapa orang dan beberapa algoritma yang mengharapkan Belgia atau Spanyol berada di perempat final.”ujarnya.
Cristiano Ronaldo secara mengejutkan dicadangkan Portugal saat melawan Swiss di babak 16 besar. Penggantinya, Goncalo Ramos, mencetak hat-trick dalam kemenangan 6-1.
Akan tetapi, Reragui lebih suka melihat Portugal tanpa top skor sepanjang masa Selecao das Quinas tersebut.
“Mereka lebih segar,” katanya. “Saya tidak tahu apakah Ronaldo akan bermain, tapi saya harap tidak. Saya tahu dia salah satu pemain terbaik dalam sejarah, jadi saya tidak ingin dia bermain.” Sambungnya.
Kesuksesan Maroko di Qatar memicu perayaan di dalam negeri dan di beberapa negara Eropa tempat tinggal diaspora Maroko.
Sebanyak 14 dari 26 orang pemain di skuad asuhan Reragui lahir di luar Afrika.
Maroko sedang diganggu sejumlah cedera. Bek sayap Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui tidak bermain dalam kondisi sepenuhnya fit.
Bek tengah Nayef Aguerd juga kurang bugar karena cedera dalam pertandingan lawan Spanyol, tetapi bisa siap bermain kontra Portugal.
“Banyak yang cedera, sakit. Kami memainkan banyak pertandingan tanpa (kondisi) pemain 100 persen,” kata Reragui.
“Saya bangga untuk itu karena tidak ada yang melihat Maroko dengan kekuatan 100 persen. Lihat besok apakah Aguerd bisa bermain atau tidak.” tutupnya.