PAREPARE, koridor.id — Rumah Sakit dr Hasri Ainun Habibie Parepare menjadi pusat digelarnya kegiatan monitoring evaluasi (monev) terkait penanganan bagi penderita orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Kegiatan ini dihadiri Kabag Sumber Daya Manusia (SDM) RS dr Hasri Ainun Habibie, Abdul Risal, perwakilan dari rumah sakit dan Puskesmas se-Kota Parepare, klinik, serta para pendamping dan mentoring dari provinsi Sulsel, Kamis 26 Januari 2023.
Pertemuan yang membahas tentang perkembangan penanganan HIV di Kota Parepare yang dilakukan oleh Yayasan Kasih Suwitno bekerjasama dengan Dinkes Kota Parepare itu, dihadiri langsung koordinator yayasan, Akbar Halim selaku pembicara.
“Pertemuan ini adalah untuk melihat bagaimana program layanan HIV untuk Puskesmas dan sarana Kesehatan di Parepare. Secara teknis kita ada tim mentor yang turun ke Puskesmas untuk melakukan on the job training terhadap dokter perawat, farmasi, lab dan tugas pencatatan pelaporan. Tujuan ini dilakukan supaya layanan siap untuk melakukan tes dan pengobatan orang dengan HIV,” jelas Akbar.
Meski penanganan telah berjalan di Kota Parepare dengan baik, sambung Akbar pihaknya meminta agar untuk lebih ditingkatkan lagi.
“Di Kota Parepare sebenarnya sudah berjalan cukup lama, mungkin memang harus selalu ditingkatkan, selalu diberikan update bagi para petugas agar program-program itu berjalan sesuai dengan standarnya,” ungkapnya.
Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Direktur RS dr Hasri Ainun Habibie Parepare dr Mahyuddin Rasyid melalui Kabag SDM Abdul Risal mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dipusatkan di RS Ainun dan menjadi masukan untuk Rumah Sakit Ainun terkait layanan HIV.
“Direktur sangat mengapresiasi kegiatan yang dipusatkan di RS Ainun tentunya ini juga menjadi masukan terkait layanan hiv memberikan pelayanan yang tanpa stigma diskriminasi,” beber Risal.
“Direktur juga memberikan masukan bahwa rumah sakit ainun harus memberikan layanan yang baik menjadi pusat rujukan malah , regional, terkait dengan layanan hiv, jadi bukan hanya di makassar, labuang baji ataupun di rumah sakit Wahidin tetapi juga rumah sakit Hasri Ainun Habibie,” pungkasnya. (*)