KORIDOR.ID, PAREPARE – Sekolah Dasar Hafidz Alquran dan Bahasa (SD Hafidz Alqurba) Kembali menorehkan prestasi,salah satu siswanya Achmad Fadhlan Ar Raziq berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz.
Fadhlan merupakan santri kesekian yang berhasil menghafal Alquran 30 juz, yang saat ini masih duduk di kelas 6 bangku sekolah dasar.
Sekolah berbasis pendidikan agama Islam dan berstandar internasional ini dibawah Yayasan Amal Jariyah Indonesia (YAJI). Saat ini telah memiliki beberapa cabang di daerah-daerah seperti Kabupaten Bone, Pinrang, Sidrap, Makassar, saat tengah membuka cabang lagi di kabupaten Barru.
Ketua YAJI Ustad H Ardian Kamal MSc hafidzahullah dalam sambutannya menyampaikan bahwa sekolah di bawah yayasannya tersebut merupakan sekolah pertama di Sulawesi yang terakreditasi dan menghasilkan hafidz/ah (penghafal Quran) di usia SD.
“Alhamdulillah mungkin sekolah kami yang pertama di Sulawesi bahkan mungkin di Indonesia sebagai sekolah formal yang menamatkan siswa hafalan Alquran 30 juz. Jadi santri/Wati kita tamat mendapatkan ijazah SD sekaligus tamat dengan predikat hafidz/ah,” ujarnya, di Masjid Ar Rasyid milik YAJI (10/5/2025).
Lebih lanjut diuraikan bahwa, sekolah yang didirikannya tersebut kini memiliki tingkat lanjutannya yakni SMP Cerdas Alqurba. Sekolahnya berkonsep meningkatkan kecerdasan anak tidak dari segi menghafal Alquran saja, tetapi juga mahir di pelajaran umum dan ilmu teknologi (IT), terutama bahasa Arab, Inggris dan komputer.
Selain itu, memiliki tenaga-tenaga pengajar yang terampil di bidangnya, serta menerapkan pola mengajar yang smart atau belajar dengan gembira. Memahami karakter anak-anak sehingga dalam mendidik anak-anak merasa senang, dan bersahabat. Meskipun berada disekolah seharian atau full day school.
“Anak-anak kita tidak hanya cerdas spiritual tetapi juga cerdas emosional. Dan selain menghafal Al-Quran disertai bacaan yang fasih, juga tetap belajar pelajaran umum dan IT,” urainya.
Sementara orang tua Achmad Fadhlan, Fatahuddin dan Erna merasa bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah yang telah mendidik anaknya hingga mampu menghafal Alquran 30 juz.
“Anak kami ini adalah anak yang sangat aktif, susah tenang, tapi alhamdulillah dengan kesabaran dari para pengajar dan metode yang di gunakan oleh pihak sekolah anak kami bisa juga menyelesaikan hafalnya. Padahal awal masuk ke SD Hafidz Alqurbah sama sekali blum ada hafaln Qurannya, bahkan belum pernah belajar membaca Alquran d TPA lain, betul-betul semuanya di awali di sekolah,” ujar Erna ibunda Achmad Fadhlan.
Menurutnya tim pembina tahfidz sekolah tersebut sangat terbuka dan memperhatikan perkembangan hafalan anaknya. Setiap ada kendala langsungg dikomunikasikan dengan orang tua dan cepat dicarikan solusinya, hingga mampu mencapai target dari sekolah.
“Selalu berkomunikasi dengan orang tua para siswa, jadi jika ada kendala dalam hafalan dan pembelajaran bisa sama-sama di bicarakan dan di beri solusi terbaik. Yang tak kalah pentingnya, pihak sekolah mempelajari dulu karakter anak-anak jadi mereka akan diberi metode menghafal sesuai karakter. Sebagai org tua kami merasa anak kami diperlakukan seperti anak sendri oleh para ustadz dan ustadzah di sekolah,” tutupnya. (*)