PAREPARE, koridor.id — Pemerintah Kota Parepare terus menggenjot pemulihan ekonomi dimasa endemi Covid-19 ini berbagai hal dilakukan guna mensupport pendapatan ekonomi masyarakat.
Salah satunya dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dianggap mampu berperan untuk menopang perekonomian Indonesia. Apalagi di tengah masa pemulihan ekonomi serta ancaman resesi gobal.
Hal itulah yang mendasari sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, kembali membangun fasilitas plataran UMKM di area Masjid Terapung BJ Habibie, yang terletak di Jalan Mattirotasi, Kecamatan Bacukiki Barat.
Pembangunan plataran UMKM ini, nantinya juga diharapkan menopang sektor wisata religi yang ada di Kota kelahiran Presiden RI ke-3, Baharuddin Jusuf Habibie.
Saat ditemui, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Parepare, Samsuddin Taha mengungkapkan, pembangunan Plataran UMKM ini mulai dikerjakan sejak 25 November lalu, yang menggunakan anggaran ‘reward’ dana insentif daerah (DID) tahun 2022, sebesar Rp 7,3 miliar.
“Plataran UMKM yang ada di area Masjid Terapung BJ Habibie ini sudah berjalan sejak 25 November 2022 lalu, dan sesuai perencanaan kami pembangunannya itu selama 37 hari atau 31 Desember 2022 mendatang akan rampung,” jelasnya.
Samsuddin Taha juga mengatakan, guna mendukung wisata religi di Kota Parepare, di Plataran UMKM Masjid Terapung BJ Habibie ini, itu akan dilengkapi dengan ruang terbuka publik, permainan anak-anak, serta arena olahraga skate park.
“Sekarang ini sudah dilakukan penimbunan dan pemasangan penahan air laut yang dikerjakan oleh perusahaan CV FEM Konstruksi.
Sebelumnya, Wali Kota Parepare Taufan Pawe mengatakan, anggaran DID yang dikucurkan untuk Kota Parepare ini, adalah merupakan Reward dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), dari 15 kota yang di Indonesia yang dianggap mampu menekan inflasi.
“Dan tatkala pentingnya kita sisipkan untuk membangun kawasan wisata religius di sisi utara Masjid Terapung dan Insya Allah suasananya akan berbeda dengan yang lainnya,” katanya.
Wali Kota dua periode itu juga mengatakan, Plataran UMKM di Masjid Terapung BJ Habibie dalam bentuk kontainer yang tersusun.
“Posisinya itu kurang lebih dari 100 meter ke utara, kita timbun, kita hadirkan kuliner-kuliner religius di sana dalam bentuk kontainer,” tambahnya.
“Mungkin ada yang jual baju kokoh, jual tasbih, makanan dan minuman,” sambung Taufan Pawe.
Pihaknya pun akan memaksimalkan menata agar masyarakat yang ingin datang salat berjamaah bisa menikmati kuliner di sekitar areal masjid.
“Kita berusaha tata, agar masyarakat datang berjamaah atau warga masyarakat yang lagi musafir yang mampir salat dan selesai bisa menikmati wisata religius,” ujarnya.
Taufan Pawe juga menyebut, hal itu disampaikannya sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah untuk anggaran yang diperoleh. (*)