PAREPARE, koridor.id – Mengatasi kenaikan harga beras Pemerintah Kota Parepare menyalurkan beras kepada masyarakat. Diutamakan bagi warga korban terdampak bencana banjir dan longsor.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe melepas tim penyalur Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Kota Parepare Tahun 2023, di pelataran Rujab Wali Kota Parepare, Kamis (23/2/2023).
Hadir Wakil Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim, Sekda Parepare, Iwan Asaad, pimpinan SKPD, pejabat lingkup Pemkot Parepare, camat, lurah, pejabat Bulog Parepare, pejabat BPS Parepare dan warga penerima PKH.
Kepala Dinas Sosial Parepare, Hasan Ginca memaparkan, dasar pelaksanaan kegiatan ini yakni, Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2019 tentang Prosedur dan Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Penanggulangan Keadaan Darurat Bencana dan Kerawanan Pangan Pasca Banjir.
Selanjutnya, kata dia, Keputusan Walikota Parepare Nomor 39 Tahun 2023 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor di Kota Parepare. Terkahir, lanjut dia, Surat Walikota Parepare Nomor 450/89/Dinsos Tanggal 14 Februari 2023 tentang Penugasan Pelaksanaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Kepada Kepala Dinas Sosial Kota Parepare.
“Bantuan CBP yang di salurkan Bulog dan akan di salurkan pada hari ini sebanyak 27,468 ton kepada 1.323 Kepala Keluarga atau 4.905 jiwa korban bencana banjir dan tanah longsor, dengan perhitungan jiwa mendapatkan 5,6 kilogram atau 400 gram per hari per jiwa kali 14 hari,” katanya.
Hasan menambahkan, adapun waktu pelaksanaan kegiatan penyaluran ini dimulai hari ini hingga tanggal 2 Maret 2023 mendatang. Adapun, katanya, tim penyalur dari Dinas Sosial sebanyak 27 orang Tagana 50 orang TKSK, 4 orang SDM PKH 12 orang, dan Karang Taruna 15 orang.
Sementara, Taufan Pawe mengungkapkan, kegiatan ini sebagai sebuah bukti nyata bahwa pemerintahan hadir di tengah-tengah masyarakat, yang terkena dampak bencana.
“Penyaluran beras cadangan ini mudah-mudahan dapat terkoordinasi dengan baik di bawah pengendalian para camat. Saya harap juga pemantauan harus diperketat oleh para lurah. Karena, tim penyalur ini termasuk adalah manusia biasa, dan kalau saya melihat jumlahnya yang hanya kurang lebih 70-an, sementara, yang kita mau Salurkan ini kurang lebih 1300 sekian KK dan hampir 5000. Kita dikejar waktu karena SK darurat bencana itu hanya dalam kurun waktu 1 bulan.
Taufan berharap, penyaluran beras cadangan pemerintah ini betul-betul tepat sasaran, sehingga meminta para camat fokus untuk mengkoordinasikan ke tingkat kelurahan melakukan pemantauan.
“Pemerintah Pusat Kementerian Sosial menyiapkan 100 ton beras untuk digunakan oleh para kepala daerah, dalam setiap tahun untuk digunakan sebagai beras cadangan pemerintah. Jadi, saya perintahkan camat dan lurah jika ada keluhan dari masyarakat berasnya berkutu berasnya bagaimana, kita kembalikan ke Bulog, kita kembalikan karena ini hak rakyat melalui pemerintah kabupaten/kota untuk disalurkan, apabila terjadi bencana. Selanjutnya saya ingin menyampaikan bahwa ini adalah bagian perbuatan ketahanan pangan,” terangnya.
Wali Kota dua periode ini mengemukakan, pihaknya berharap kerja-kerja ini menjadi amal jariyah bagi yang bersangkutan.
“Saya titip sekali lagi camat dan lurah, tolong fokus dalam waktu kurang lebih seminggu ini. Mungkin hanya 3 hingga 4 hari. Percayalah penyaluran ini akan selesai, tapi ingat yang paling bertanggung jawab nantinya untuk hasil akhir dari penyaluran ini bukan hanya Kepala Dinas Sosial, tapi juga para camat dan lurah yang saya cintai,” tandasnya. (*)