Koridor.id, PAREPARE – Dalam upaya memperkuat partisipasi masyarakat yang tergolong dalam kelompok marjinal dalam proses demokrasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Parepare menggelar Webinar bertajuk “Inklusi Demokrasi: Mengaktifkan Suara Kelompok Rentan dan Marjinal”
Kegiatan yang diikuti sejumlah perwakilan kelompok marjinal ini menghadirkan empat pembicara yakni, Anggota KPU Kota Parepare Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM Kota Parepare Ahmad Perdana Putra, dengan materi Pendidikan Pemilih Bagi Kelompok Rentan dan Marjinal, ketua LP2EM Ibrahim Fattah, Ketua Dewan Penasehat Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Parepare Ikbal Rahim Gani dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Parepare Fatahuddin.
Sambutan diawali ketua KPU Kota Parepare Muhammad Awal Yanto, pentingnya memastikan setiap warga negara memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik.
“Demokrasi sejati tidak hanya milik mereka yang bersuara keras, tetapi juga bagi mereka yang selama ini terpinggirkan. Kelompok rentan dan marjinal harus menjadi bagian dari percakapan publik dan pengambilan keputusan,” ujarnya, Kamis, 6 Oktober 2025.
Dilanjutkan narasumber Ahmad Perdana Putra, menjelaskan, KPU terus berupaya menjangkau semua lapisan masyarakat yang memiliki hak pilih termasuk kelompok rentan dan marjinal. Pada masa non-tahapan, merupakan momentum yang tepat untuk membangun kesadaran masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam proses penyelenggaraan Pemilu. Masyarakat yang dimaksud adalah segala segmen pemilih dan kelompok masyarakat. Partisipasi aktif tidak hanya dilihat dari angka persentase pemilih namun juga keterlibatan di dalam setiap tahapan Pemilu.
“Salah satu contoh konkret adalah keterlibatan PPDI dalam proses sosialisasi kelompok marjinal pada Pilkada 2024 di kota Parepare yang mampu memberikan kontribusi positif pada peningkatan partisipasi segmen pemilih penyandang disabiltas yang pada Pemilu 2024 hanya mencapai tingkat partisipasi kisaran 50% menjadi 62,65% pada Pilkada 2024,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif untuk memperkuat inklusi sosial dan politik, serta memastikan bahwa demokrasi benar-benar hadir untuk semua, tanpa terkecuali. “Keterlibatan kelompok marjinal bukan sekadar simbolik, melainkan bagian penting dari kualitas demokrasi itu sendiri,” harapnya.
Senada disampaikan Ikbal Rahim Gani, bahwa KPU Kota Parepare telah banyak melibatkan segmentasi pemilih disabilitas melalui kegiatan sosialisasi secara langsung pada Pilkada 2024 kemarin. “Tentunya ini akan terus kita tingkatkan agar semua kelompok disabilitas mengerti dan memahami pentingnya menyalurkan hak pilih. Kami siap membantu KPU dalam menjangkau kelompok-kelompok rentan ini,” tambah Ikbal.
Dilanjutkan dengan Ketua PWI bahwa PWI siap berkolaborasi dengan pihak terkait untuk menyebarkan luaskan informasi akurat dan faktual. Memberi edukasi pentingnya membedakan informasi atau berita hoax (tidak benar) dengan berita yang benar, apalagi ditengah era digital dan kecanggihan teknologi.
“Menjadi tugas kita bersama memberi pemahaman kepada masyarakat untuk memilah mana berita yang benar dan mana yang hoax. Setidaknya memberikan input dimana mendapatkan informasi yang tepat dan benar. Misalnya bila ingin mendapat informasi terkait Kepemiluan, maka bukalah website KPU atau situs resmi pemerintah terkait, kemudian melalui media mainstream yang sudah terpercaya.
Usai sesi pemaparan, acara dilanjutkan tanya jawab peserta webinar yang secara garis besar peserta berharap bahwa sosialisasi yang menyasar kelompok rentan dan marjinal dapat terus lakukan untuk menambah wawasan mereka. (*)

