Perbedaan Elektabilitas dan Popularitas dalam Politik

JAKARTA, koridor.id – Menjelang tahun politik pemilihan umum atau Pemilu 2024, partai dan tokoh sudah ancang-ancang meningkatkan elektabilitas dan popularitas. Mengutip dari publikasi Survei dan Konsultan Politik: Membangun Popularitas dan Elektabilitas Politik, semakin populer suatu partai atau politikus, makin tinggi pula elektabilitas

Mengutip dari publikasi Dinamika Komunikasi Politik Menjelang Pemilu 2014, walaupun terkait erat, popularitas dan elektabilitas berjalan sendiri-sendiri. Itu karena faktor yang paling mempengaruhi kemenangan tokoh adalah iklan politik. Iklan politik memiliki pengaruh jika ditunjang dengan berbagai aspek, seperti figur atau komunikator, pesan-pesan dan kondisi politik, sosial, ekonomi masyarakat.

Elektabilitas

Elektabilitas kata serapan dari Bahasa Inggris electability yang berarti keterpilihan. Adapun merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) elektabilitas tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas bisa diterapkan untuk barang, jasa maupun seseorang, badan, partai.

Mengutip dari publikasi Akuntabilitas Partai Politik dan Elektabilitas Partai Politik, elektabilitas berhubungan dengan kemampuan kandidat untuk mempengaruhi persepsi dari para pemilih untuk memilih dirinya.

Elektabilitas  erat kaitannya dengan popularitas. Seorang yang populer memiliki elektabilitas yang tinggi didukung ekspos dari media. Publikasi berjudul Elektabilitas, elektabilitas tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas sering dibicarakan menjelang adanya pemilihan umum. Banyak partai politik ataupun politikus yang berupaya meningkatkan elektabilitas menjelang pemilihan umum agar memenuhi kriteria keterpilihan dan popularitas yang tinggi.

Popularitas

Cara meningkatkan elektabilitas tergantung teknik kampanye. Dalam masyarakat yang belum berkembang, kecocokan profesi tidak menjadi persoalan. Tidak semua kampanye berhasil meningkatkan elektabilitas. Ada kampanye yang menyentuh dan tidak untuk kepentingan rakyat. Ada pula kampanye yang berkedok sebagai survei bertujuan mempengaruhi orang yang sulit membuat keputusan dan sekaligus mematahkan semangat lawan politik.

Adapun popularitas tingkat keterkenalan di mata publik. Seorang yang populer belum tentu layak untuk dipilih. Itu sebabnya, elektabilitas berkaitan erat dengan popularitas. Seseorang yang hanya populer susah untuk dipilih karena belum tentu layak. Sebaliknya, meskipun seseorang memiliki elektabilitas, tapi karena ia tidak populer, dia tidak akan terpilih.

Popularitas berarti keadaan disukai, diterima, atau diakui oleh banyak orang, dikutip dari Britannica Dictionary. Adapun mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia popularitas berarti perihal populer dan kepopuleran.

Artikel disadur dari Tempo. Id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *