Koridor.idKoridor.idKoridor.id
  • HOME
  • BERITA UTAMA
  • NASIONAL
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN
  • LIFESTYLE
Cari
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • Tag Berita
  • Berita Otomotif
  • Lainnya
Reading: Swasembada Pangan Berhasil, Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras
Font ResizerAa
Koridor.idKoridor.id
Font ResizerAa
Cari
  • HOME
  • BERITA UTAMA
  • NASIONAL
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN
  • LIFESTYLE
Follow US
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kontak kami
@2020 Koridor.id All Right Reserved

Swasembada Pangan Berhasil, Presiden Prabowo Hentikan Impor Beras

Diterbitkan 14 Mei 2025
Bagikan

KORIDOR.ID, JAKARTA — Indonesia melesat menuju kemandirian pangan dengan langkah luar biasa. Per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3.701.006 ton, menandai rekor tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969.

Sekejap setelah Presiden Prabowo Subianto mengucapkan “tidak ada lagi impor beras” pada awal 2025, impor benar-benar stop, menandai era baru ketahanan pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut capaian ini sebagai sejarah gemilang, sekaligus bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap petani.

Stok 3,7 juta ton tersebut menjadi rekor tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969. Indonesia mampu menghentikan impor sejak 2025.

Padahal, pada 2024, Indonesia masih mengimpor besar-besaran hingga 4,5 juta ton akibat dampak El Niño yang menekan produksi padi hingga berkurang 760 ribu ton.

Menurut Mentan Amran, stok 3,7 juta ton adalah bukti nyata keberpihakan pada petani dan sistem pangan yang kokoh.

Keberhasilan ini terasa seperti sulap, tapi nyata. Dalam waktu kurang dari 5 bulan, BULOG menyerap lebih dari 2 juta ton beras dari petani.

Mentan Amran menjelaskan bahwa pada 1984 Indonesia berhasil mencapai swasembada dengan jumlah penduduk sebesar 166,6 juta jiwa.

“Kini, dengan populasi yang meningkat menjadi 283 juta jiwa, Indonesia mampu melampaui rekor stok beras tahun 1985 yang saat itu mencapai 3,006 juta ton.” Ucapnya.

Di balik “keajaiban” ini, sebetulnya ada kebijakan nyata: kenaikan harga pembelian gabah dari Rp5.500 ke Rp 6.500 per kg, tambahan pupuk subsidi, penguatan alat mesin pertanian, optimalisasi lahan hingga perbaikan irigasi pertanian dengan pompanisasi.

Melalui kolaborasi dan sinergi yang diinisiasi oleh Mentan Amran dengan berbagai kementerian/lembaga, pemerintah telah menghasilkan berbagai program dan kebijakan yang berpihak kepada petani dan mendongkrak produksi beras.

Mentan Amran menyampaikan bahwa arahan tegas Presiden Prabowo di awal 2025 untuk menghentikan impor, menyerap hasil panen petani, dan memperkuat ketahanan pangan menjadi titik balik.

Sejak itu, impor berhenti dan stok melonjak, menjadikan cadangan beras sebagai instrumen strategis untuk stabilisasi harga, bantuan pangan, dan potensi ekspor.

Untuk menampung beras sebagai hasil lonjakan produksi, pemerintah juga menyiapkan 25.000 unit gudang prioritas baru untuk menampung panen yang terus meningkat. Gudang dibangun di daerah-daerah prioritas yang benar-benar membutuhkan.

Mentan Amran sebetulnya memulai transformasi besar sektor pertanian Indonesia sejak tahun 2024.

Salah satu langkah strategisnya adalah dengan mendorong program pompanisasi secara masif, yang didukung melalui relokasi anggaran Kementerian Pertanian hingga Rp 1,7 triliun.

“Program ini menjadi tulang punggung peningkatan produksi pangan nasional.” kayanya.

Kebijakan dan produksi Mentan Amran selama 2024-2025 berdampak besar. Produksi beras nasional diproyeksi USDA mencapai 34,6 juta ton pada 2024/2025, menjadikan Indonesia produsen beras terbesar di ASEAN, mengungguli Thailand dan Vietnam.

Lonjakan produksi beras Indonesia itu membuat peta perdagangan di tingkat ASEAN maupun global berubah total.

Bila pada 2024 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras mencapai 4.519.420,6 ton, dipicu tekanan produksi padi yang turun 760 ribu ton akibat El Niño kuat, saat ini Indonesia sama sekali tidak impor.

Impor utama saat itu berasal dari Thailand dengan volume 1,36 juta ton, atau 30,19% dari total impor beras. Kini, Thailand merana akibat Indonesia tidak lagi mengimpor beras dalam waktu sekejap, kehilangan salah satu pasar terbesarnya yang dulu menjadi tumpuan ekspor beras mereka.

Tidak hanya Thailand, namun Vietnam dan Kamboja saat ini harus mencari pasar baru bagi berasnya.

Ketiga negara tersebut kehilangan pasar strategis karena Indonesia telah menghentikan impor beras dan memperkuat produksi dalam negerinya.

Langkah ini memperlihatkan betapa kebijakan Presiden Prabowo yang dijalankan oleh Mentan Amran benar-benar berdampak besar tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga terhadap peta perdagangan beras di kawasan Asia Tenggara.

Dengan penyerapan gabah yang terus meningkat, stok CBP diperkirakan menembus 4 juta ton dalam beberapa hari mendatang.

Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) adalah persediaan beras yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah, terutama melalui Perum BULOG, untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar.

CBP berfungsi sebagai penyangga jika terjadi kekurangan beras atau lonjakan harga, serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan bantuan pangan.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Mentan Amran menjelma sebagai “sentuhan ajaib” yang mampu menghentikan impor dan membawa Indonesia pada era baru ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat.

Indonesia kini tak lagi menjadi pasar empuk bagi negara-negara pengimpor, melainkan bersiap menjadi pemain utama dalam peta perdagangan beras global. (*)

Bagikan artikel ini
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print

Follow Kami

235.3kFollowersLike
69.1kFollowersFollow
56.4kFollowersFollow
136kSubscribersSubscribe
4.4kFollowersFollow

Berita Terbaru

Wabup Barru Abustan Lepas Kontingen Basket Mengikuti Praporprov di Makassar
OLAHRAGA 16 November 2025
Tablig Akbar di Barru, Hadirkan Ustadz Abdul Somad dan Wakil Ketua Komisi VI DPR Nurdin Halid
BERITA 16 November 2025
KPU dan Mahasiswa IAIN Kota Parepare, Berbagi Pendidikan Politik untuk Diteruskan ke Masyarakat 
BERITA 15 November 2025
Sekda Barru Pimpin Rakor Forum Komunikasi LLAJ: Menekan Angka Kecelakaan di Jalan Poros Menjadi Tugas Bersama
BERITA 15 November 2025

Anda mungkin menyukai

BERITA UTAMANASIONAL

Silaturahmi MDA dan Warga Bonelemo Disambut Positif, Menyambung Komunikasi dan Merawat Kepercayaan Publik

2 Agustus 2025
BERITANASIONAL

Imigrasi Sulsel Raih Penghargaan Sebagai Kanwil Terakselerasi di Ajang MABAR Komunikasi Publik Kemenimipas

30 Juli 2025
BERITA UTAMANASIONAL

Lanjutkan Instruksi Presiden, Wali Kota Parepare Serahkan Akta Koperasi Merah Putih di 22 Kelurahan 

21 Juli 2025
EKONOMINASIONAL

Asosiasi Pedagang Pasar Dukung Mentan Bongkar Mafia Beras, Pedagang Pasar Juga Korban!

1 Juli 2025
Follow US
@2020 Koridor.id All Right Reserved
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kontak kami
Welcome Back!

Sign in to your account