Bantuan Sosial Berupa Barang untuk Lansia Dikeluhkan

PAREPARE, koridor.id – Warga lansia penerima bantuan keluhkan jumlah bantuan yang diterima. Pasalnya bantuan Kementerian Sosial yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia tersebut diterima secara langsung.

Namun setelah itu, uang tersebut dikembalikan untuk diganti dengan barang. Dari nilai itulah dikeluhkan, jumlah uang yang diterima di PT Pos sebesar Rp1,5 juta atau Rp1,8 juta. Keesokan harinya baru diterima berupa barang namun dari sejumlah item barang yang diterima diketahui tidak sampai dengan nilai uang sebelumnya.

Bacaan Lainnya

 

Salah satu penerima Imani usia 73, yang beralamat di RT3 RW2 jalan menara bercerita bahwa, dirinya diminta lagi datang ke toko Sulawesi untuk menerima bantuan terserah yang telah dikonversi ke bentuk barang kebutuhan sehari-hari, diantaranya 5 bungkus biskuit merek Hatari, 4 bungkus biskuit kacang, 1 bungkus biskuit ksrispy dan piramid. Kemudian 10 sabun mandi lifeboy, 2bungkus sambun cuci, sejumlah pasta gigi pepsode, dan sikat gigi formula, sampo emeron 2 botol. Susu lansia 2 kotak, 3 sarung wadimor, minyak kayu putih, minyak gosok, minyak urut, madu, beras 10 kg dan lainnya. Serta dijanjikan kasur kecil dan bantal menyusul.

Setelah Imani yang ditemani oleh cucunya menerima dan menghitung harga barang tersebut, hanya mendapat nilai sekira Rp700 ribu. “Sekitar 700 ribu ini barang, disuruh diambil di toko Sulawesi, padahal dana yang diterima di kantor Pos sebesar Rp1,5 juta,” bebernya.

“Coba dikasi uang saja, bisa dipakai beli obat asam urat, saya juga mau beli kipas. Ini kita hanya disuruh pegang uangnya lalu difoto, kemudian dikembalikan lagi, esoknya baru dipanggil lagi Terima barangnya,” Ujar nenek kelahiran 1945 ini.

Senada disampaikan penerima lainnya, Rosmawati, yang difoto dengan uang diterimanya sebesar Rp1,8 juta. Ia juga mengakui banyak diantara barang yang diterimanya itu dia bagi-bagi ke orang lain lantaran tak bisa ia gunakan, seperti biskuit hatari, karena keras ia tidak bisa konsumsi.

Sementara Dinas Sosial Kota Parepare yang turun melakukan pantun usai menerima laporan tersebut menjelaskan bahwa, bantuan tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk Lansia (lanjut usia) melalui Kementerian Sosial, kemudian disalurkan atau diterima di kantor Pos.

Karena penerimaan ini harus berupa barang, maka, bantuan atensi dari Kementerian Sosial ini dikonversi ke bentuk barang kebutuhan melalui Balai Sentra Wirajaya Makassar.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Parepare Hasan Ginca mengatakan, berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara pihak Balai Sentra Wirajaya dan pendamping program ini menyepakati pembelian barang di toko Sulawesi yang beralamat di jalan Lasinrang, depan pasar Lakessi Parepare.

“Jadi disepakati bersama tempat konversi uang menjadi barang tersebut di toko Sulawesi,” Katanya.

Lebih lanjut dikatakan Hasan Ginca, jumlah Lansia penerima bantuan di Parepare sebanyak 171 orang, penyaluran bantuan mulai Oktober.

Dari hasil kunjungan hasan ke sejumlah warga penerima, menyimpulkan bahwa warga berharap menerima dalam bentuk tunai, bukan barang. Karena kebutuhan mereka berbeda-beda. “Ini masukan buat kami, dan akan disampaikan ke pemerintah pusat,” Ujarnya.

Terkait nilai barang yang yang diterima penerima, belum terdapat perbedaan dari juknis yang ada. Kalau terkait nota yang hanya menunjukkan angka Rp700 ribu itu, itu hanya 1 toko saja, belum termasuk pembelian di toko lainnya. Sebab tidak semua barang yang ada dalam daftar tersebut terdapat di satu tokoh saja.

Pihaknya juga akan menanyakan hal tersebut ke pengelola atau penyalur. Terkait petunjuk teknis penyalurannya. (Ki1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *